Rabu, 25 November 2015

Jaga Diri Saat belanja online

waspadalah saat berbelanja online
Wadpada saat belanja online
Jaga diri anda saat ber-belanja secara online
Malang - Biarpun website jualan online semakin menjamur, nyata-nyatanya tetap ada saja pembeli yg meragukan keamanan transaksinya. Tetapi tersangka e-commerce tidak tinggal diam, bermacam macam strategi dilakukan demi menjamin transaksi yg aman bagi kastemer. 

Biarpun demikian sebelum laksanakan transaksi dengan cara online, pengguna di inginkan menentukan sebanyak kabar terang supaya transaksi jual-beli yg dilakukannya aman. Lazada membeberkan sekian banyak hal yg sebaiknya diperhatikan pembeli sebelum bertransaksi. 

Perdana merupakan tentukan bahwa bakul miliki kontak yg terang & dapat dihubungi. Pengguna pula mesti cari tahu soal kebijakan bakul kalau-kalau barang yg dibeli bermasalah, tentang garansi & lain-lain. 

Seterusnya mendalami proses pembayaran, kebanyakan bakul dapat berikan pilihan transaksi jual-beli dengan cara Kontan on Delivery (CoD) atau transfer Bank. Kiat paling aman pasti yakni secara CoD, tapi menjadi masalah bila area si pengguna terlampaui jauh. 

Cara mencari uang di internet Rp.5juta / minggu

Apabila terpaksa gunakan bayar melalui transfer, Lazada menyampaikan sebaiknya pembeli cari tahu dahulu soal kredibilitas si bakul di internet, utk menghindari hal-hal yg tak diharapkan. 

Seiring populernya pemakaian kartu non tunai, banyaknya gede pelayanan e-commerce serta menawari pembayaran lewat jalur ini. Tapi demi amannya transaksi & data kastemer itu sendiri, kastemer diimbau buat memperhatikan sertifikasi keamanan card credit yg dipunyai web e-commerce tempatnya berbelanja. 

Lantaran sertifikasi keamanan card credit jadi bukti bahwa website e-commerce tersebut menjamin transaksi pembayaran yg aman. diluar itu data costumer terhindar dari kebocoran yg mampu difungsikan pihak-pihak tidak bertanggungjawab. 

“Di Lazada sendiri kami meminta data yg teramat minim dari pengguna, demi menghindari kebocoran berita. Lagipula terlampaui tidak sedikit meminta data dari customer malah dapat memunculkan kecurigaan dari costumer itu sendiri, maka mereka mengurungkan niatnya bertransaksi,” ucap Sebastian Sieber, Chief Marketing Officer Lazada, di kantornya, Rabu (25/11/2015). 

Tidak Cuma menjaga data-data konsumennya, trik yg dilakukan Lazada buat menjaga costumer biar tidak terjerumus merupakan secara lakukan pemantauan tiap-tiap disaat kepada situs-situs yg menggunakan popularitas Lazada. Contohnya dgn memakai rancangan website yg sama persis maka sanggup menjebak kastemer. 

“Kami bakal mengusahakan menutup situs-situs semacam itu yg sanggup menjebak kosumen, lewat jalur hukum. Kami mempunyai bidang legal yg siap menangangi hal-hal seperti ini,” tandas Sieber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar